Jakarta (6/5) – Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait pelaksanaan ibadah haji. Ia menegaskan, ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang hanya bisa dilaksanakan oleh mereka yang sudah mampu, baik secara spiritual, fisik, maupun mental.
“Ini bukan hanya perkara mampu secara finansial, tapi juga soal ketakwaan. Yang perlu menjadi catatan, tantangan menjalankan ibadah haji sejak zaman Rasulullah SAW adalah tantangan fisik dan mental. Dengan kebijakan yang membuat jamaah nyaman dan aman, setidaknya kita bisa menjadikan haji sebagai ibadah yang makin menentramkan,” ujar KH Chriswanto.
Ia mencontohkan peresmian Terminal Haji dan Umrah 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten, pada Minggu (4/5/2025). Dengan fasilitas ini, jamaah haji merasa dimuliakan dan lebih nyaman sebelum naik ke pesawat.
“Sebelumnya, jamaah haji harus bergerombol bahkan duduk di lantai. Dengan kapasitas bandara 94 juta penumpang setiap tahun, jamaah kini bisa merasa lebih nyaman. Ini membuat kondisi psikologis mereka lebih tenang sebelum berangkat,” jelasnya.
Di Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Soetta, jamaah haji Indonesia akan menggunakan jalur khusus yang disebut Makkah Route, untuk melewati proses imigrasi Arab Saudi langsung di Indonesia. Sebanyak 10 konter disiapkan khusus untuk memberikan stempel dari otoritas Arab Saudi, sehingga sesampainya di Tanah Suci, jamaah tidak perlu lagi mengantre di imigrasi.
KH Chriswanto juga menyoroti pentingnya peningkatan layanan saat jamaah tiba di Madinah maupun Mekkah. Masalah seperti koper hilang, berebut kamar, hingga ketua rombongan yang meninggalkan jamaah tanpa koordinasi, sering menjadi bahan kritikan masyarakat terhadap penyelenggara haji.
“Ingat, ini zaman media sosial. Masyarakat lebih suka curhat dan mengadukan masalah di media daripada kepada petugas haji secara langsung,” ucapnya.
Ia pun menyambut baik rencana pembangunan kampung haji yang digagas Presiden Prabowo. Menurutnya, DPP LDII melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) terus berkomitmen meningkatkan layanan.
“Para pengurus KBIHU di bawah naungan LDII kami dorong untuk terus meningkatkan pelayanan dan meminimalkan perasaan terabaikan dari jamaah,” tegasnya.
Dengan rencana pembangunan perkampungan haji, ia menilai pelaksanaan ibadah haji akan semakin nyaman dan terkontrol.
“Semuanya akan terpusat sehingga memudahkan koordinasi dan pelayanan selama ibadah haji dan umrah,” jelas KH Chriswanto dengan optimistis.
Ia menekankan, dengan jumlah jamaah haji dan umrah mencapai 2 hingga 2,2 juta orang per tahun, negara harus hadir untuk memberikan layanan terbaik. “Apalagi mayoritas jamaah adalah lansia, sehingga perlu perhatian khusus,” tambahnya.
Ketum DPP LDII Dukung Kebijakan Haji Presiden Prabowo: Jamaah Harus Nyaman dan Aman




KH Chriswanto juga menyatakan dukungannya terhadap wacana pembentukan kementerian atau lembaga khusus yang menangani haji dan umrah.
“Asalkan lembaga tersebut efektif, efisien, transparan, dan mampu menjawab kepuasan jamaah,” tegasnya.
Terakhir, DPP LDII mendukung penuh gagasan agar biaya haji di Indonesia lebih murah dibanding negara lain. Ia menyebut hal itu memungkinkan asalkan dana haji dikelola dengan transparan dan kreatif.
“Pertanggungjawaban dana haji tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat,” pungkasnya.
One thought on “Ketum DPP LDII Dukung Kebijakan Haji Presiden Prabowo: Jamaah Harus Nyaman dan Aman”