Sarolangun (12/2) – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Sarolangun mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi para guru ngaji dari seluruh Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Kabupaten Sarolangun. Kegiatan ini berlangsung pada 12 Februari 2025 di Masjid LDII Nurussalam Sarolangun.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara pengurus DPD LDII Kabupaten Sarolangun, khususnya bidang pendidikan agama dan dakwah. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Dewan Penasehat DPD LDII Kabupaten Sarolangun, Arfiyudi Eka Saputra. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
“Syukur kepada Allah SWT hukumnya wajib. Rasulullah SAW pernah memberi satu buah kurma kepada seseorang yang meminta, namun orang tersebut menolaknya karena merasa itu terlalu sedikit. Sementara orang lain yang menerima kurma dengan penuh rasa syukur mendapatkan keberkahan dari Allah. Dari kisah ini, kita bisa mengambil pelajaran untuk selalu bersyukur atas apa yang diberikan,” ungkap Arfiyudi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penerapan 29 karakter luhur oleh para guru ngaji sebelum mengajarkannya kepada anak didik. “Sebagai pendidik, kita harus memberikan teladan dalam menerapkan 29 karakter luhur agar apa yang kita ajarkan dapat diterima dengan baik oleh para santri,” tegasnya.
Selain itu, Arfiyudi juga mengajak seluruh guru ngaji untuk bersama-sama membimbing santri di wilayah masing-masing.
“Kita memiliki tanggung jawab untuk membimbing mereka agar memahami hakikat kehidupan di dunia ini,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa kesabaran dan ketekunan sangat diperlukan dalam membimbing anak-anak dalam pengajian.
“Sebagai guru ngaji, kita harus memiliki kesabaran ekstra dalam membimbing mereka, karena di usia muda mereka masih dalam tahap belajar dan mencari jati diri,” harapnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Agung Mulia Saputra, selaku pengurus DPD LDII Kabupaten Sarolangun bidang pendidikan dan dakwah. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran para guru ngaji.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para guru ngaji dapat lebih meningkatkan metode pembelajaran di masing-masing pengajian,” ujar Agung. Ia juga melakukan evaluasi dan monitoring terhadap hasil pembelajaran di berbagai masjid LDII. “Secara umum, hasil pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan,” lanjutnya.
Sebagai penutup, Kusnan, S.Pd., memberikan pemaparan mengenai penggunaan buku penghubung antara guru ngaji dan orang tua. Buku ini dirancang untuk memantau perkembangan belajar santri dan meningkatkan komunikasi antara guru dan wali murid.
“Kami menyusun buku penghubung ini agar orang tua dapat lebih memahami perkembangan pendidikan anak-anak mereka di pengajian,” jelas Kusnan.
DPD LDII Sarolangun Gelar Sosialisasi bagi Guru Ngaji se-Kabupaten Sarolangun


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru ngaji dapat lebih profesional dalam menjalankan tugasnya, sehingga pendidikan agama di lingkungan LDII Sarolangun semakin berkualitas.