Garut, 1 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Garut menggelar pengajian khusus bapak-bapak di Masjid Baitul Makmur, Garut, pada Minggu (1/6/2025).
Acara yang dimulai pukul 09.30 hingga 11.50 WIB ini diikuti sekitar 300 peserta dari kalangan bapak-bapak warga LDII Garut.
Mengusung tema “Peran Orang Tua (Bapak) dalam Pembangunan Karakter Luhur Anak,” pengajian ini dibuka oleh Ust. Abdillah Yaser selaku pembawa acara.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran aktif para ayah dalam membentuk karakter anak, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis.
Pada sesi pertama, Ust. Dedi Aris menyampaikan materi keislaman berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits yang menyoroti kewajiban seorang ayah dalam mendidik anak-anak menjadi generasi berilmu dan berakhlakul karimah.
Ia menekankan bahwa pendidikan karakter harus dimulai dari rumah, melalui keteladanan dan kasih sayang orang tua.
Ketua DPD LDII Garut, E. Sugiri, mengisi sesi kedua dengan mengangkat pentingnya peran warga LDII, khususnya para bapak, dalam membangun legitimasi organisasi melalui kebersamaan dan kekompakan.
Ia mengingatkan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila sangat selaras dengan prinsip-prinsip pembinaan karakter dalam LDII.
“Kita patut bersyukur, karena Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga menjadi asas organisasi kita,” ujar Sugiri.
Sesi ketiga diisi oleh Ketua SENKOM Mitra Polri Garut, Sudibyo, yang membahas peran orang tua dalam pengamanan mandiri keluarga dan lingkungan.
Ia menekankan bahwa lingkungan yang aman dan kondusif adalah faktor penting dalam menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.
Sebagai penutup, Ketua Dewan Penasihat Daerah LDII Garut, Kyai Aswin Nurhidayat, memberikan nasihat sekaligus doa.
Dalam doanya, beliau berharap para bapak LDII diberikan kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan dalam membina keluarga, serta menjadi teladan dalam membangun masyarakat yang berkarakter luhur.
Pengajian ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antarwarga LDII sekaligus membentuk peran bapak sebagai pilar penting dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah serta mewujudkan generasi muda yang berakhlakul karimah dalam bingkai Pancasila.