Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, menggandeng Kementerian Agama Kota Cimahi dan jajarannya untuk menyosialisasikan Kurikulum Berbasis Cinta melalui seminar bertajuk Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam), Jumat (26/9/2025).
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Misbahunnur, Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi, dihadiri sekitar 400 peserta dari berbagai elemen masyarakat.
Peserta meliputi tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pimpinan organisasi keagamaan di Kota Cimahi, penyuluh agama, akademisi pendidikan, hingga perwakilan ormas keagamaan.
Dalam paparannya, Atalia—yang dikenal dengan julukan Ibu Cinta—menyampaikan bahwa lahirnya Kurikulum Berbasis Cinta dilatarbelakangi meningkatnya kasus bullying di sekolah, tawuran, hingga tindakan anarkis di kalangan pelajar.
Ia menekankan bahwa program ini dirancang sebagai jembatan antara kebijakan pemerintah dengan implementasi di daerah untuk membentuk generasi berkarakter penuh kasih sayang.
“Bagaimana kita mendorong agar anak-anak punya karakter mencintai sesama manusia, khususnya cinta kepada Yang Maha Kuasa,” ujar Atalia.
Perwakilan FKUB, Dwi Hartono, yang juga Ketua DPD LDII Kota Cimahi, menyambut baik program tersebut.
Menurutnya, konsep Kurikulum Berbasis Cinta sejalan dengan pendidikan karakter yang telah diterapkan LDII, termasuk sistem pesantren dan boarding school.
“Program ini sangat relevan dengan pendidikan yang sedang kami galakkan di LDII. Acara seperti ini sebaiknya sering dilakukan karena mempertemukan berbagai latar belakang, sehingga bisa saling bertukar pengalaman untuk memperkuat pendidikan karakter,” ungkap Dwi.
Atalia menutup seminar dengan menekankan perlunya kolaborasi sinergis antara DPR RI, Kementerian Agama, akademisi, dan organisasi masyarakat.



Kerja sama lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat realisasi Kurikulum Berbasis Cinta secara nasional, dengan target optimal sebelum 2045.***