Sumedang, 20 Mei 2025 — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar kegiatan Safari Keagamaan di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumedang pada Selasa (20/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif dalam mencegah tindak pidana korupsi melalui pendekatan keagamaan.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat, Kepala Kantor Kemenag Sumedang beserta jajarannya, serta para tokoh dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Kabupaten Sumedang.
Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Ali Abdulatif, M.Ag., dalam sambutannya mengingatkan bahwa lingkungan kerja bisa menjadi tempat tumbuhnya bibit-bibit korupsi.
Untuk itu, ia menyampaikan tiga pesan penting: “Pertama, awali semua hal dengan kejujuran, karena ketidakjujuran adalah akar dari tindak korupsi. Kedua, mari menjadi mata dan telinga dalam mencegah korupsi. Ketiga, mari kita didik generasi muda agar memiliki integritas tinggi sejak dini.”
Wakil Ketua KPK RI, Ibnu Basuki Widodo, yang hadir langsung, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi Trisula Pemberantasan Korupsi, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan.
“Pendidikan adalah ujung tombak. Orang tua dan pendidik berperan besar membentuk karakter jujur sejak dini,” ujarnya.
Ibnu menegaskan bahwa korupsi adalah perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain yang merugikan negara.
“Korupsi bisa datang dari dalam diri maupun desakan eksternal. Maka penting untuk terus menguatkan benteng moral,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Peran Serta Masyarakat KPK, Dion Hardika Sumarto, memaparkan sejumlah bentuk tindak pidana korupsi yang perlu diwaspadai.
“Gratifikasi, suap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, penyalahgunaan wewenang, hingga benturan kepentingan adalah bagian dari korupsi,” terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPD LDII Kabupaten Sumedang, H. Usep Aziz Solehuddin, sebagai perwakilan dari ormas yang diundang oleh Kemenag.
Ia mengapresiasi kegiatan ini dan berkomitmen untuk menyampaikan pesan-pesan antikorupsi kepada masyarakat.
“Kami siap menjadi perpanjangan tangan KPK dalam menyebarkan semangat antikorupsi di lingkungan kami,” ujarnya.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga negara dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi sebagai bagian dari budaya bangsa, terutama melalui jalur keagamaan yang menyentuh akar spiritual masyarakat.
