Konsolidasi Organisasi DPW LDII Sulawesi Selatan: Sinergi untuk Peningkatan SDM dan Program Unggulan

Bone, Sulawesi Selatan (22/12) – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan sukses menggelar konsolidasi organisasi di Masjid Baitul Muttaqin, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat (20/12) hingga Minggu (22/12), mengusung tema “Membangun Sinergi: Konsolidasi Organisasi LDII se-Sulawesi Selatan untuk Meningkatkan Kualitas SDM Profesional Religius dan Pengabdian kepada Masyarakat”.

Acara ini dihadiri ratusan pengurus LDII dari 22 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, termasuk Ketua Umum DPP LDII Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc., Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro, S.Sos., M.I.Kom., serta dewan penasihat dan tokoh lainnya.

Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, mengapresiasi pelaksanaan konsolidasi yang dinilainya konsisten dan sukses.

“Konsolidasi ini menjadi ajang evaluasi kinerja setahun terakhir sekaligus menyusun program kerja tahun berikutnya. Kegiatan ini mencerminkan kekompakan, kerukunan, dan partisipasi aktif seluruh pengurus,” ujarnya.

Sinergi dengan Pemerintah dan Komponen Masyarakat

KH. Chriswanto menekankan pentingnya sinergi antara LDII dan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program kerja.

“LDII harus memprioritaskan manfaat untuk masyarakat luas. Sinergikan program dengan pemerintah daerah agar hasilnya optimal,” jelasnya.

DPP LDII tetap fokus pada delapan klaster program prioritas, yaitu:

1. Kebangsaan
2. Keagamaan
3. Pendidikan
4. Kesehatan
5. Teknologi digital
6. Ekonomi syariah
7. Energi baru terbarukan dan ketahanan pangan
8. Lingkungan hidup

Menurut Chriswanto, setiap daerah perlu menyesuaikan program prioritasnya dengan potensi lokal.

“Kami berharap pengurus LDII fokus pada pendidikan, keagamaan, dan kesehatan, serta sinergi dengan program pemerintah daerah,” tambahnya.

Fokus Program Kerja 2025

Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan, Asdar Mattiro, menyampaikan bahwa konsolidasi kali ini merumuskan program kerja untuk 2025 dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, pencegahan stunting, dan pengembangan ekonomi kreatif. “Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk ekonomi kreatif dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk peningkatan kapasitas SDM,” kata Asdar.

Ia juga menekankan pentingnya keselarasan program LDII dengan kebijakan pemerintah. “Sinergi antara ormas dan pemerintah adalah keniscayaan. Semua program kerja LDII akan diselaraskan dengan visi pembangunan daerah,” tegasnya.

Konsolidasi ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran LDII sebagai organisasi yang berkontribusi positif bagi masyarakat, sesuai dengan tagline “LDII untuk Bangsa”.