LDII Kaltara Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Universitas Borneo Tarakan
TARAKAN – Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), H. Jaet Ahmad Fatoni, S.H., M.H., melakukan audiensi dengan Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT), Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., pada Rabu (12/2/2025).
Audiensi ini bertujuan mempererat sinergi dalam bidang pendidikan guna membangun masyarakat yang lebih maju dan berdaya. Dalam pertemuan tersebut, H. Jaet menegaskan komitmen LDII untuk mendukung kebijakan pemerintah, khususnya dalam penguatan pendidikan bagi generasi muda di Kaltara.
“Alhamdulillah, saat ini LDII telah hadir di lima kabupaten/kota di Kalimantan Utara. Salah satu program unggulan LDII adalah pendidikan, yang sejalan dengan visi UBT dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” ujar H. Jaet.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya bantuan pendidikan bagi mahasiswa, termasuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Kami berharap mahasiswa LDII yang berkuliah di UBT dapat memperoleh bantuan KIP agar lebih terbantu dalam menyelesaikan pendidikan mereka,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor UBT, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menyambut baik inisiatif LDII dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan pendidikan di Kaltara.
“Kami berharap kerja sama ini dapat menghasilkan lebih banyak program yang bermanfaat bagi pendidikan di Kalimantan Utara. Semoga kolaborasi antara LDII dan UBT semakin berkembang ke depannya,” ujar Prof. Yahya.
Audiensi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara LDII dan UBT, terutama dalam sektor pendidikan.
LDII Kaltara Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Universitas Borneo Tarakan
H. Jaet berharap, dengan adanya dukungan dari UBT dan berbagai pihak terkait, program unggulan LDII dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Kami ingin berkontribusi dalam mencetak generasi yang berakhlak, unggul, dan berdaya saing,” tutupnya. (*)
