Kisah Doa Abu Dzar, Doa yang Menuntun pada Kedamaian serta Keselamatan
- اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَأَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَأَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَأَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَأَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ وَأَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَأَسْأَلُكَ دَوَامَ الْعَافِيَةِ وَأَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلىَ الْعَافِيَةِ وَأَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
- Kisah Doa Abu Dzar, Doa yang Menuntun pada Kedamaian serta Keselamatan
- اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا
- وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا
- وَأَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا
- وَأَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا
- وَأَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا
- وَأَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ
- وَأَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ
- وَأَسْأَلُكَ دَوَامَ الْعَافِيَةِ
- وَأَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلىَ الْعَافِيَةِ
- وَأَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
Muhammad bin Ali bin al-Hasan al-Turmudzi dalam bukunya Nawadir al-Ushul fi Ahadis al-Rasul mengisahkan suatu peristiwa yang penuh makna dan hikmah.
Suatu hari, Nabi Muhammad SAW didatangi oleh malaikat Jibril. Tidak lama kemudian, datanglah Abu Dzar menemui Rasulullah SAW.
Ketika melihat Abu Dzar, malaikat Jibril berkata, “Dia adalah Abu Dzar.” Rasulullah SAW pun bertanya dengan rasa heran, “Wahai malaikat kepercayaan Allah, kalian kenal Abu Dzar?”
Jibril menjawab, “Ya, kami mengenalnya. Demi Zat yang mengutusmu dengan haq, sesungguhnya di antara penduduk bumi, Abu Dzar lebih dikenal oleh penduduk langit. Itu karena do’a yang dibacanya dua kali setiap hari. Para malaikat kagum dengannya. Maka panggillah dia, tanyakan apa do’a yang ia baca!”
Rasulullah SAW kemudian bertanya kepada Abu Dzar, “Wahai sahabatku, benarkah engkau berdoa dua kali setiap hari?”
Abu Dzar menjawab, “Benar ya Rasulullah. Saya tidak pernah mendengar do’a itu dari siapa pun. Do’a yang terdiri dari sepuluh kalimat itu saya dapatkan melalui ilham. Setiap hari, saya menghadap kiblat untuk bertasbih, bertahlil, bertahmid, dan bertakbir sebentar. Setelah itu, saya membaca do’a tersebut dua kali setiap hari.”
Doa itu adalah:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَأَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَأَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَأَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَأَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ وَأَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَأَسْأَلُكَ دَوَامَ الْعَافِيَةِ وَأَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلىَ الْعَافِيَةِ وَأَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
“Ya Allah, sungguh saya memohon keimanan yang kekal pada-Mu. Dan saya mohon hati yang khusyuk pada-Mu. Dan saya mohon ilmu yang bermanfaat pada-Mu. Dan saya mohon keyakinan yang benar pada-Mu. Dan saya mohon agama yang lurus pada-Mu. Dan saya mohon keselamatan dari segala bahaya pada-Mu. Dan saya mohon kesempurnaan keselamatan pada-Mu. Dan saya mohon kekalnya keselamatan. Dan saya mohon bisa mensyukuri atas keselamatan. Dan saya mohon kekayaan yang mengalahkan manusia.”
Jibril lalu berkata, “Hai Muhammad, demi Zat yang mengutusmu dengan haq, tidaklah seseorang di antara umatmu berdo’a dengan do’a ini kecuali akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih lautan atau sebanyak hitungan tanah. Dan tidaklah seseorang di antara umatmu menghafal do’a ini di dalam hatinya, kecuali ia akan dirindukan surga, dua malaikat akan memohonkan ampun baginya, dan akan dibukakan untuknya pintu-pintu surga. Lalu para malaikat akan berseru, ‘Wahai kekasih Allah, masuklah lewat pintu mana pun yang engkau kehendaki.’”
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia senantiasa dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dalam hal iman, hati, ilmu, maupun ketenangan hidup. Terkadang, hati kita membutuhkan sandaran dan doa yang menuntun pada kedamaian serta keselamatan.
Kisah ini hadir sebagai motivasi dan pengingat tentang kekuatan doa, sebagaimana dicontohkan oleh salah seorang sahabat Nabi, Abu Dzar. Abu Dzar adalah sosok yang namanya begitu harum bukan hanya di bumi, tetapi juga di langit.
Kisah Doa Abu Dzar, Doa yang Menuntun pada Kedamaian serta Keselamatan
Keutamaan ini tidak lepas dari doa istimewa yang ia baca setiap hari, sebanyak dua kali. Bahkan malaikat Jibril menegaskan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa doa Abu Dzar membuat para malaikat kagum dan surga pun merindukannya.
Doa tersebut terdiri dari sepuluh kalimat ini sarat makna dan mencakup permintaan-permintaan esensial yang dibutuhkan oleh setiap manusia:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا
“Ya Allah, sungguh saya memohon iman yang kekal pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا
“Dan saya mohon hati yang khusyuk pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا
“Dan saya mohon ilmu yang bermanfaat pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا
“Dan saya mohon keyakinan yang benar pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا
“Dan saya mohon agama yang lurus pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ
“Dan saya mohon keselamatan dari segala bahaya pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ
“Dan saya mohon kesempurnaan keselamatan pada-Mu.”
وَأَسْأَلُكَ دَوَامَ الْعَافِيَةِ
“Dan saya mohon kekalnya keselamatan.”
وَأَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلىَ الْعَافِيَةِ
“Dan saya mohon kemampuan untuk mensyukuri keselamatan.”
وَأَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
“Dan saya mohon kekayaan/cukupnya rezeki pada-Mu, jauh dari meminta-minta kepada manusia.”
Doa ini sangat luar biasa.
Jibril bahkan menjanjikan bahwa siapa pun yang membaca dan menghafalkan doa ini akan mendapatkan keampunan, meskipun dosanya sebanyak buih lautan atau butiran tanah.
Lebih dari itu, dua malaikat akan senantiasa memohonkan ampun baginya, pintu-pintu surga akan terbuka lebar, dan panggilan hangat “Wahai kekasih Allah” akan mengiringinya.
Bagi kita, kisah ini adalah motivasi yang nyata.
Sebuah doa sederhana yang diajarkan melalui ilham kepada Abu Dzar dapat menjadi jalan meraih ampunan dan keridhaan Allah.
Dengan membacanya secara rutin, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, tetapi juga meneguhkan iman, menyucikan hati, dan mengukuhkan rasa syukur dalam setiap langkah kehidupan.
Mari kita renungkan dan amalkan doa ini dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan doa ini sebagai amalan rutin, sebab bukan sekadar permohonan, tetapi juga bentuk ikhtiar kita untuk menjadi hamba yang lebih baik, lebih bersyukur, dan lebih dekat dengan surga yang dirindukan.
Pingback: LDII Fakfak Semarakkan Munaqosah - LDII KABUPATEN BANDUNG
Pingback: LDII Kota Bandung Gelar Doa Bersama Dukung Visi Bandung Kota Utama - LDII KABUPATEN BANDUNG